GUS, JANGAN MATI DULU, CERITA GUS BAHA SERING DITELPON ORANG KALIMANTAN! ASLI LUCU PUOLL


K.H. Ahmad Bahauddin, lebih dikenal sebagai Gus Baha[1] (lahir 29 September 1970), merupakan ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang berasal dari Rembang. Ia dikenal sebagai salah satu ulama ahli tafsir yang memiliki pengetahuan mendalam seputar al-Qur'an. Ia merupakan salah satu murid dari ulama kharismatik, Kiai Maimun Zubair.


Gus Baha merupakan putra dari seorang ulama pakar Al-Qur’an dan juga pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA, Kiai Nursalim al-Hafizh, dari Narukan, Kragan, Rembang.[2] Kiai Nursalim merupakan murid dari Kiai Arwani Kudus dan Kiai Abdullah Salam, Kajen, Mergoyoso, Pati. Nasabnya bersambung kepada para ulama besar. Bersama Kiai Nursalim, KH Hamim Jazuli (Gus Miek) memulai gerakan Jantiko (Jamaah Anti Koler) yang menyelenggarakan kajian Al-Qur’an secara keliling. ------- Muslim Lakukan 1 Hal Ini Bisa Menghancurkan Setan, Gus Baha: Setannya Stroke Itu Setan sejatinya memang menjadi musuh manusia. Setan akan terus menyesatkan manusia sepanjang hidupnya. Namun demikian, ada hal yang bisa menghancurkan setan. Apakah itu? Simak dulu penjelasan Gus Baha berikut : Gus Baha menjelaskan bahwa sering membaca kitab risalah qusayriyah itu menjelaskan, tidak ada sesuatu yang bisa menghancurkan setan, seperti bahagianya orang mukmin. "Sebab orang maksiat itu mencari kebahagiaan", jelas Gus Baha. Tapi, Allah menginginkan orang sholeh itu sudah bahagia cukup dengan hal-hal yang taat. "Ngaji bahagia, tahajjud bahagia, kumpul bersama teman-temannya bahagia", terang Gus Baha. Jadi diharapkan muslim bisa bahagia jalur taat dan tidak berkebutuhan dengan bahagia melalui jalur maksiat. "Makanya, orang mukmin kalau bahagia itu menghancurkan setan", imbuhnya. Sebab bahagia dalam ketaatan itu merupakan bentuk perlawanan terhada setan "Jadi setan itu sudah jantungan banget. Orang mengaji tidak mendapat uang kok bahagia", kata Gus Baha. "Tidak melihat perempuan yang cantik kok bahagia. Setannya stroke itu", sebut Gus Baha sambil tertawa kecil. Itu tadi penjelasan Gus Baha tentang satu hal yang bisa menghancurkan setan. Semoga bermanfaat Gus Baha: Jangan Membenci Wali, Kelihatannya Tidak Bisa Berpikir Tapi Dekat dengan Allah Gus Baha mengingatkan umat Islam untuk tidak membenci wali. Sebab wali kelihatannya tidak bisa berpikir, tetapi dia dekat dengan Allah SWT. Cendekiawan Muslim KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih akrab disapa Gus Baha mengingatkan kepada umat Islam untuk tidak membenci wali. Sebab kelihatannya wali tidak bisa berpikir, tetapi dia dekat dengan Allah SWT. "Kamu serius memikirkan ekonomi, lebih bahagia mana dengan hidupku? lebih bahagiaku. Karena saya tidak perlu mikir. Caranya bahagia pun saya tidak tahu," ujar Gus Baha dalam video yang diunggah dari YouTube Santri Gayeng, Jumat (4/2/2022). Gus Baha lalu menjelaskan bahwa suatu hari pernah ditanya oleh pakar metodologi sosiologi. "Gus, teori apa, anda kok bisa mengumpulkan orang banyak untuk ngaji?," "Saya tidak pernah memikirkan itu. Kamu yang ahli sosiologi kan bisa mikir, cara berpidato menarik, metodologi menarik. Tapi dia mengumpulkan sepuluh orang saja tidak bisa," kata Gus Baha. "Jadi memang syaratnya wali itu tidak bisa mikir. Artinya sel-sel otaknya dibuat berbeda. Begitu juga dengan reaksi tubuhnya berbeda," imbuh Gus Baha. Oleh karena itu, kata Gus Baha, Nabi itu disebut Ummiy yang memiliki arti keibu-ibuan. Bukan karena bodoh. Karena saking dekatnya dengan Allah. Lalu, kata Gus Baha, sahabat tahu saat Nabi salat dua rakaat, angin langsung bereaksi. Semua alam juga bereaksi. "Ini kekasih Allah dalam kegundahan karena butuh bantuan. Nabi yang gaduh, Nabi yang galau itu angin semuanya merespon," ucap Gus Baha. Sehingga, Gus Baha menyebut, cara berpikir Nabi dengan sahabat itu berbeda. Begitu juga cara berpikir wali dengan yang bukan wali tentu berbeda. Gus Baha kemudian mengatakan bahwa Abdul Khamid Khan, seorang ulama besar dari India yang mempunyai kitab karangan ilmu tauhid. Dia pernah berkata: Kecerdasan manusia akan tertutupi oleh adat istiadat yang dia lihat terus menerus. "Sehingga misalnya orang bilang kalau ayam dari telur itu mungkin. Karena selalu ayam itu lahirnya dari telur. Dan manusia mempercayai itu," tutur Gus Baha. Akan tetapi, kata Gus Baha, percayanya manusia tersebut, apakah manusia bisa membuatnya atau percaya karena sering melihat?. "Tapi dari segi bahwa dia tidak bisa bikin itu, artinya mustahil atau tidak bagi otak dia? Mustahil. Karena dia sendiri tidak bisa bikin," ungkap Gus Baha. Dengan demikian, kata Gus Baha, berbeda dengan cara berpikir Nabi. Mau sering ada telur mengeluarkan ayam atau ayam dari telur, dan terus dibolak-balik pertanyaan tersebut, tetap bilang: ini terjadi atas kehendak Allah SWT. "Makanya kata Imam Syafi'i, setaip ulama itu wali, tapi wali belum tentu ulama," tandas Gus Baha

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "GUS, JANGAN MATI DULU, CERITA GUS BAHA SERING DITELPON ORANG KALIMANTAN! ASLI LUCU PUOLL"

Posting Komentar