ABDUL SOMAD VS BAMBANG NOORSENA | APAKAH SEMUA NABI MUSLIM - BEGINI PENJELASAN GUS MIFTAH
Ustaz Prof. H. Abdul Somad Batubara, Lc., D.E.S.A., Ph.D., Datuk Seri Ulama Setia Negara,[3] atau lebih dikenal dengan Ustaz Abdul Somad (bahasa Arab: عَبْدُ ٱلصَّمَدِ بَاتُوبَارَا, translit. Abduṣ-Ṣamad Bātūbārā, lahir 18 Mei 1977)[1][4] adalah seorang pendakwah dan ulama Indonesia bidang ilmu hadis dan fikih. Ia banyak membahas mengenai nasionalisme dan berbagai masalah terkini yang sedang menjadi pembahasan hangat di kalangan masyarakat. Namanya dikenal publik karena ilmu dan kelugasannya dalam memberikan penjelasan yang mudah dicerna dan dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat.[5][6]
Ustaz Abdul Somad pernah bertugas sebagai dosen di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau sejak tahun 2009 hingga mengundurkan diri pada tahun 2019
Abdul Somad merupakan putra pasangan Lobbayuddin dan Rohana. Dari pihak ibu, garis keturunannya bersambung kepada Syekh Abdurrahman atau dijuluki Tuan Syekh Silau Laut I, seorang ulama sufi beraliran Tarekat Syattariyah kelahiran Rao, Batu Bara.[8][9] Tuan Syekh Silau Laut I merupakan keturunan perantau Minangkabau yang moyangnya berasal dari Mudik Tampang, Rao, Pasaman.[10][11]
Sejak dari bangku sekolah dasar, Abdul Somad dididik melalui sekolah yang berbasis pada Tahfiz Alquran. Tamat dari SD Al-Washliyah Medan pada 1990, ia melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin Al-Washliyah Medan. Setelah lulus pada 1993, ia melanjutkan pendidikan ke Pesantren Darularafah Deliserdang, Sumatra Utara selama satu tahun. Pada 1994, ia pindah ke Riau untuk melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, Indragiri Hulu dan menyelesaikannya pada 1996. Tahun-tahun berikutnya antara 1996–1998, ia sempat berkuliah di UIN Sultan Syarif Kasim Riau.[butuh rujukan]
Pada 1998, ketika pemerintah Mesir membuka beasiswa kepada 100 orang Indonesia untuk belajar di Universitas Al-Azhar, ia pun mengikuti tes dan merupakan salah satu dari 100 orang yang berhak menerima beasiswa, mengalahkan 900-an orang lainnya yang mengikuti tes untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Kemudian ia akhirnya memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar Kairo dan berhasil mendapatkan gelar Lc-nya dalam waktu tiga tahun 10 bulan pada pertengahan tahun 2002. Setelahnya ia pun melanjutkan program pendidikan S2-nya di Universiti Kebangsaan Malaysia, namun hanya sempat berkuliah selama dua semester.[butuh rujukan]
Pada 2004, melalui AMCI (bahasa Prancis: Agence Marocaine de Coopération Internationale) dari Kerajaan Maroko yang kala itu menyediakan beasiswa bagi pendidikan S2 hingga S3 di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah (bahasa Prancis: Etablissement Dar El Hadith El Hassania, bahasa Arab: ﻣﺆﺳﺴﺔ ﺩﺍﺭ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻟﺤﺴﻨﻴﺔ), ia terpilih untuk masuk dalam kuota penerimaan orang asing melalui jalur beasiswa. Dan ia lantas melanjutkan pendidikan S2-nya di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah Rabat yang setiap tahunnya hanya menerima 20 orang murid dengan rincian 15 orang Maroko dan lima orang untuk asing. Program S2 diselesaikannya dalam waktu satu tahun 11 bulan dan mendapatkan gelar D.E.S.A. (bahasa Prancis: Diplôme d’Etudes Supérieurs Approfondies) yang berarti "Diploma Studi Lanjutan" pada akhir tahun 2006.
---------
Bambang Noorsena (lahir 31 Maret 1964) adalah pendiri Institute for Syriac Culture Studies (ISCS). Sejak akhir 1997, setelah mempelajari dari dekat gereja-gereja Arab di beberapa negara di Timur Tengah, ia menawarkan kekristenan Syria sebagai wacana dalam menembus "kebuntuan dialog teologis Kristen-Islam".
Pendidikan
Dar Comboni Institute for Arabic Studies, Kairo 2005.
Master Hukum Universitas Tujuh Belas Agustus Surabaya 2007.
Doktor Hukum Pidana di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya,Malang 2012.
Abdul Somad Vs Bambang Noorsena >>>>> Download Now
BalasHapus>>>>> Download Full
Abdul Somad Vs Bambang Noorsena >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Abdul Somad Vs Bambang Noorsena >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK