Mal Legendaris di Depok Margo City Mall Ramai Lagi | Pertanda Ekonomi Bangkit Setelah Pandemi ?


 Assalamualaikum teman teman...

Vidio ini direkam dengan mematuhi Protokol Kesehatan yang sangat ketat. Setiap pengunjung Mall diharuskan scan barkot " Peduli Lindungi ". serta diukur suhu tubuhnya.



Kali ini saya akan mengajak temen temen untuk melihat kondisi Mall Margocity. Dari pantauan saya MAll sudah mulai ramai dan dan banyak pengunjung. Adakah ini pertanda bangkitnya ekonomi setelah dua tahun pandemi ? Pemerintah dengan di pimpin Bapak Jokowi telah dan akan selalu berusaha untuk yang terbaik bagi rakyat Indonesia. salam.... Margocity adalah salah satu pusat perbelanjaan di Kota Depok, Jawa Barat tepatnya di Beji. Mall ini diresmikan pada bulan Maret 2006 oleh PT. Puri Dibya Property, anak usaha dari grup Djarum. Kompleks Margocity memiliki luas area 9,2 hektare yang terdiri dari mal, hotel dengan nama The Margo Hotel (sebelumnya kompleks olahraga O Zone), serta satu bangunan peninggalan Belanda yang dikenal dengan Rumah Depok Lama (Old House). Bangunan tersebut kini ditempati oleh Starbucks Reserve. Margocity berada di Jalan Margonda Raya sebagai pusat Kota Depok dan tepat berbatasan dengan mal lainnya, yaitu Depok Town Square. Sejak 2021, perluasan mal (extension) mulai dibuka untuk umum dengan pemindahan Foodcourt serta pembukaan tenant lainnya seperti Farmers Market, Max Fashions, dan lain-lain. Selain itu, di lantai LG juga telah dibuka area baru bernama Foodstreet, yang mana sebagian tenant merupakan pindahan dari lantai GF --------- Kota Depok (bahasa Sunda: aksara Sunda: ᮊᮧᮒ ᮓᮦᮕᮧᮊ᮪, Pegon Sunda: كوتا ديڤوق) adalah sebuah kota yang berada di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak tepat di selatan Jakarta, yakni antara Jakarta dan Bogor. Dahulu Depok adalah kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bogor, yang kemudian mendapat status kota pada tanggal 27 April 1999.[6] Pada tahun 2021, jumlah penduduk Kota Depok sebanyak 1.886.890 jiwa dengan kepadatan 9.421 jiwa/km² Secara geografis Kota Depok terletak pada koordinat 6° 19’ 00” - 6° 28’ 00” Lintang Selatan dan 106° 43’ 00” - 106° 55’ 30” Bujur Timur. Dengan luas wilayah sekitar 200,29 km², Depok merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian 50-140 mdpl dan kemiringan lerengnya kurang dari 15%. Depok dilalui sungai-sungai besar yaitu Sungai Ciliwung dan Sungai Cisadane. Selain itu, ada juga 13 sub satuan wilayah aliran sungai dan 22 situ atau danau. Hal ini menjadikan Depok sebagai daerah yang rawan banjir. Berawal pada akhir abad ke-17, seorang saudagar Belanda bernama Cornelis Chastelein membeli tanah di Depok seluas 12,44 km². Dengan harga Rp. 2,4 juta dan status tanah itu adalah tanah partikelir atau terlepas dari kekuasaan Hindia Belanda. Kecamatan Depok, terdiri dari 11 desa yaitu Desa Depok, Desa Depok Jaya, Desa Pancoran Mas, Desa Mampang, Desa Rangkapan Jaya, Desa Rangkapan Jaya Baru, Desa Beji, Desa Kemiri Muka, Desa Pondok Cina, Desa Tanah Baru, Desa Kukusan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1981 Kecamatan Depok dimekarkan, tujuannya untuk meningkatkan status kecamatan menjadi kota administratif.[7] Hasil pemekaran tersebut antara lain: Kecamatan Beji, terdiri dari 5 desa, yaitu: Desa Beji, Desa Kemiri Muka, Desa Pondok Cina, Desa Tanah Baru, Desa Kukusan. Kecamatan Pancoran Mas, terdiri dari 6 desa, yaitu Desa Pancoran Mas, Desa Depok, Desa Depok Jaya, Desa Mampang, Desa Rangkapan Jaya, Desa Rangkapan Jaya Baru. Pada tahun 1982, Pemerintah Pusat membentuk Kota Administratif Depok dengan memasukkan Kecamatan Sukmajaya yang sebelumnya wilayah Kabupaten Bogor. Saat itu, Depok menjadi Kota Administratif keempat di Jawa Barat setelah Cimahi, Tasikmalaya dan Tangerang. Peresmian pembentukan Kota Administratif Depok dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri Amir Machmud sekaligus pelantikan Wali Kota Administratif pertama, yaitu Mochammad Rukasah Suradimadja oleh Gubernur Jawa Barat Aang Kunaefi. Di awal tahun 1999, Kota Administratif Depok dimekarkan dan seluruh desa berganti status menjadi kelurahan. Kecamatan Beji, terdiri dari 6 kelurahan, yaitu: Kelurahan Beji, Kelurahan Beji Timur, Kelurahan Pondok Cina, Kelurahan Kemiri Muka, Kelurahan Kukusan, Kelurahan Tanah Baru. Kecamatan Pancoran Mas, terdiri dari 6 kelurahan, yaitu: Kelurahan Pancoran Mas, Kelurahan Depok, Kelurahan Depok Jaya, Kelurahan Mampang, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru. Kecamatan Sukmajaya, terdiri dari 11 kelurahan, yaitu: Kelurahan Sukmajaya, Kelurahan Tirtajaya, Kelurahan Mekarjaya, Kelurahan Abadijaya, Kelurahan Baktijaya, Kelurahan Cisalak, Kelurahan Cilodong, Kelurahan Sukamaju, Kelurahan Kalibaru, Kelurahan Kalimulya, Kelurahan Jatimulya. Dengan semakin pesatnya perkembangan dan tuntutan aspirasi masyarakat, maka pada tanggal 27 April 1999 terbentuklah Kota Depok yang terdiri dari 3 kecamatan dan ditambah dengan sebagian wilayah Kabupaten Bogor, yaitu: Kecamatan Cimanggis Kecamatan Limo Kecamatan Sawangan Dan ditambah 5 desa dari Kecamatan Bojonggede.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mal Legendaris di Depok Margo City Mall Ramai Lagi | Pertanda Ekonomi Bangkit Setelah Pandemi ?"

Posting Komentar